LEGENDA BUAYA BUNTUNG DARI DESA NAGRAK

Menurut Cerita pada zaman dahulu di sekitar Sungai Cibedug dan Cikeas tinggal sebuah keluarga Namanya untuk penghormatan kepada Nenek moyang kami tidak tulis, yang jelas dari keluarga tersebut pada suatu hari melahirkan Seorang bayi mungil ketiaka bayi hendak dimandikan dan disela ketiak bayi tersebut ada segumpal daging kalau di perhatian menurut penuturan Cerita Mirip Cekcak, oleh ibunya mirip cecak tersebut dibiarkan saja terhimpit diketiaknya.

Dan tanpa sadar ibunya ketidur didalam tidur ibu bermimpi ketemu mirip cecak tersebut dan dia bicara seperti manuasia “ Ibu aku adalah anakmu mohon untuk dirawat kalau bisa simpan aku di tempayan” begitulah ucapan cekcak tersebut dan ibunya tersadar dari mimpinya sampai penuh tanda tanya serta kasih sayangnya cekcak tersebut di pindahkan di simpan di tempayan.

Hingga beberapa hari bulan ternyata cekcak itu tumbuh menjadi sebesar tokek untuk komunikasi dengan ibunya adalah lewat mimpi diantara dimimpi selanjutnya cekcak yang sudah sebesar tokek berbicara ke ibunya “ Ibu di sini sudah terasa sempit tolong pindahkan bu ke tempat yang luas “ seperti yang lalu setelah terbangun ibunya memindahkan cekcak tersebut kesebuah kolam dibelakang rumahnya.

Sebagaimana makhluk hidup bayi tersebut tumbuh dan cekcak di kolampun tumbuh hanya yang dulu seperti tokek sekarang tumbuh mirip seekor buaya dan dia meminta lagi keibunya lewat mimpi “Ibu di sini sangat sempit aku ingin pergi ketempat yang luas bu” mendengar permohonan anaknya ibu sangat bimbang mungkin anak ingin pergi ke sungai, kalau ke sungai kemungkinan tidak ketemu lagi anaknya bagaimanapun dia buaya tetapi lahir dari rahim dia.

Akhirnya ibunya memutuskan buaya kecil itu di bawa ke sungai sebelum dilepas kesungai maka untuk membedakan anaknya dengan buaya yang lain ibunya memotong ekornya, setelah dipotong ekornya maka buaya tersebut dilepas disungai sampai memberi pesan jangan lupa ke ibunya dan saudara kembarnya.

Hingga saat ini cerita ini berkembang dan saudara kembarnya yang manusia tumbuh dewasa hingga sampai sekarang menurunkan warga Desa Nagrak bahkan banyak kisah dari yang masih keturunannya dari saudara kembarnya apabila Sungai Cikeas banjir mereka hendak nyebrang mereka memanggil kakeknya yang tinggal sungai tersebut walau beda alam, tetapi selalu menolong menyebrang di sungan tersebut bermunculan batu untuk pijakan.

Yang lebih penomenal lagi di Daerah Desa Nagrak terutama masih keturunannya Penduduk asli maksudnya walau musim panas kemarau kering bila mengadakan acara hajatan atau pernikahan mendadak hujan katanya kakek buyutnya yang di sungai cikeas hadir keundangan melihat cucunya datang seperti manusia.

Begitulah legenda Sungai Cikeas dan Asal usul Warga Desa Nagrak yang di rangkum dari penuturan orang tua di daerah kami, Apabila tidak percaya bagi penulis tidak mempersalahkan


Random Posts